Halaman

Selasa, 31 Januari 2012

Model Pengembangan Modul


Model adalah sesuatu yang dapat menunjukkan suatukonsep yang menggambarkan keadaan sebenarnya. Model adalah seperangkat proseduryang berurutan untuk mewujudkan suatu proses. Model merupakan replikasi dariaslinya. Model pengembangan modul merupakan seperangkat prosedur yang dilakukansecara berurutan untuk melaksanakan pengembangan sistem pembelajaran modul. Dalammengembangkan modul diperlukan prosedur tertentu yang sesuai dengan sasaranyang ingin dicapai, struktur isi pembelajaran yang jelas, dan memenuhi kriteriayang berlaku bagi pengembangan pembelajaran. Ada lima kriteria dalam pengembanganmodul, yaitu :

a.   membantusiswa menyiapkan belajar mandiri,
b.   memilikirencana kegiatan pembelajaran yang dapat direspon secara maksimal,
c.  memuatisi pembelajaran yang lengkap dan mampu memberikan kesempatan belajar    kepadasiswa,
d.  dapatmemomitor kegiatan belajar siswa, dan
e. dapatmemberikan saran dan petunjuk serta infomasi balikan tingkat kemajuan belajarsiswa.

Berdasarkan penjelasan tersebut, pengembangan modulharus mengikuti langkah-langkah yang sistematis. Langkah-langkah tersebutadalah :
(1) analisis tujuan dan karakteristik isi bidangstudi,
(2) analisis sumber belajar,
(3) analisis karakteristik pebelajar,
(4) menetapkan sasaran dan isi pembelajaran,
(5) menetapkan strategi pengorganisasianisi pembelajaran,
(6) menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran,
(7) menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran,dan
(8) pengembangan prosedur pengukuran hasilpembelajaran.
Langkah-langkah (1), (2), (3), dan (4) merupakanlangkah analisis kondisi pembelajaran, langkah-langkah (5), (6), dan (7)merupakan langkah pengembangan, dan langkah (8) merupakan langkah pengukuran hasilpembelajaran.

1.      Analisis Tujuan dan karakteristik IsiBidang Studi
Analisis tujuandan karakteristik isi bidang studi perlu dilakukan pada tahap awal kegiatanperancangan pembelajaran. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui sasaranpembelajaran yang bagaimana yang ingin dicapai. Secara lebih spesifik, langkah ini dimaksudkanuntuk mengetahui tujuan orientasi pembelajaran, misalnya orienatsi konseptual,prosedural, ataukah teoretik. Di samping itu, juga dimaksudkan untuk mengetahuitujuan pendukung yang memudahkan pencapaian tujuan orientasi tersebut. Analisiskarakteristik isi bidang studi dilakukan untuk mengetahui tipe isi bidang studiapa yang akan dipelajari siswa, apakah berupa fakta, konsep, prosedur, ataukah prinsip.Yang lebih pokok lagi adalah untuk mengetahui bagaimana struktur isi bidang studinya.

2.       Analisis Sumber Belajar
Analisis sumberbelajar dilakukan segera setelah langkah analisis tujuan dan karakteristik isibidang studi. Langkah ini dimaksudkan untuk mengetahui sumbersumber belajar apayang telah tersedia dan dapat digunakan untuk menyampaikan isi pembelajaran.Hasil kegiatan ini akan berupa daftar sumber belajar yang tersedia yang dapatmendukung proses pembelajaran.

3.       Analisis Karakteristik Pebelajar
Karakteristikpebelajar didefinisikan sebagai aspek atau kualitas perseorangan berupa bakat,kematangan, kecerdasan, motivasi belajar, dan kemampuan awal yang telahdimilikinya. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kualitas perseorangan yangdapat dijadikan petunjuk dalam mempreskripsikan strategi pengelolaanpembelajaran, yang hasilnya berupa daftar pengelompokan karakteristik siswamenjadi sasaran pembelajaran. Untuk mengoptimalkan perolehan, pengorganisasian,dan pengungkapan pengetahuan baru, dapat dilakukan dengan membuat pengetahuanbaru itu bermakna bagi pebelajar dengan cara mengaitkan pengetahuan baru denganpengetahuan yang telah dimilikinya. Ada lima jenis kemampaun awal yang harusdiperhatikan dalam perancangan pembelajaran, yaitu (1) pengetahuan bermaknayang tak terorganisasi (arbitrarily meaningful knowledge), (2)pengetahuan analogis (analogic knowledge), (3) pengetahuan tingkat yanglebih tinggi (superordinate knowledge), (4) pengetahuan setingkat (kooedinateknowledge), dan (5) pengetahuan tingkat yang lebih rendah (subordinateknowledge). Jenis-jenis pengetahuan awal itu sangat menentukan dalam membangunpengetahuan baru bagi siswa dalam pembelajaran.

4.       Menetapkan Indikator dan IsiPembelajaran
Langkah inisebenarnya sudah bisa dilakukan segera setelah melakukan analisis indikator dankarakteristik isi bidang studi, yang hasilnya berupa daftar yang memuat rumusanindikator pembelajaran dan struktur isi yang akan dipelajari (Degeng, 1997).Ada tiga kriteria dalam merumuskan indikator pembelajaran, yaitu (1) dijabarkansecara konsisten dan sistematis dari subordinat yang terdapat pada bagiananalisis pembelajaran, (2) menggunakan satu kalimat atau lebih, dan (3)pernyataan yang digunakan sangat membantu dan berlaku dalam penyusunanbutir-butir tes. Indikator pembelajaran yang baik memiliki empat kriteria,yaitu (1) a subject, yaitu orang yang belajar, (2) a verb, yaitukata kerja aktif yang dapat menunjukkan perubahan tingkah laku, (3) acondition, yaitu keadaan yang diperlukan pada saat siswa belajar, dan (4) standard,yaitu kriteria keberhasilan belajar yang ingin dicapai. Indikatorpembelajaran dimaksudkan untuk membangun harapan-harapan dalam diri pebelajar tentanghak-hak yang harus dikuasai setelah belajar. Dengan kata lain, siswa yangmengetahui sasaran yang ingin dicapai cenderung dapat mengorganisasi kegiatanbelajarnya ke arah tujuan yang ingin dicapai, sehingga sasaran pembelajarandapat memotivasi siswa untuk belajar.

5.       Menetapkan Strategi Pengorganisasian IsiPembelajaran
Menetapkanstrategi pengorganisasian isi pembelajaran segera bisa dilakukan setelahanalisis dan penetapan tipe serta karakteristik materi pembelajaran. Pemilihan strategipengorganisasian pembelajaran sangat dipengaruhi oleh tipe isi bidang studi yangdipelajari dan bagaimana struktur isi bidang studi tersebut. Hasil langkah iniakan berupa penetapan model untuk mengorganisasi isi bidang studi, baik tingkatmikro maupun makro.

6.       Menetapkan Strategi Penyampaian IsiPembelajaran
Menetapkanstrategi penyampaian pembelajaran didasarkan pada hasil analisis sumberbelajar. Daftar sumber belajar yang telah tersedia dapat digunakan dalam prosespembelajaran. Pada langkah penetapan strategi penyampaian isi pembelajaran,daftar yang telah dibuat tersebut dijadikan dasar dalam memilih dan menetapkanstrategi penyampaian pembelajaran. Hasil langkah ini adalah berupa penetapanmodel untuk menyampaikan materi pembelajaran. Penyampaian isi pembelajaranmengacu kepada cara yang dipakai untuk menyampaikan isi pembelajaran kepadasiswa sekaligus menerima dan merespon masukan-masukan dari siswa. Oleh sebabitu, penyampaian pembelajaran disebut metode untuk melaksanakan prosespembelajaran. Komponen-komponen yang perlu diperhatikan dalam mempreskripsikanstrategi penyampaian isi pembelajaran adalah  (1) media pembelajaran, (2) interaksi isipembelajaran dengan media, dan (3) bentuk atau struktur belajar mengajar. Adalima komponen strategi penyampaian pembelajaran, yaitu (1) kegiatanprapembelajaran, (2) penyajian informasi, (3) peran siswa, (4) pengetesan, dan(5) tindak lajut. Kegiatan pertama yang dilakukan dalam penyampaianprapembelajaran adalah memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya matakuliah yang dimaksud. Kegiatan kedua adalah menjelaskan sasaran khususpembelajaran dengan maksud agar siswa menyadari kemampuan apa yang mereka capaisetelah melakukan kegiatan pembelajaran. Kegiatan ketiga adalah menjelaskankemampuan apa yang diperlukan sebagai prasyarat belajar.

Pada komponenpenyajian informasi, kegiatan yang dilakukan oleh guru adalah menjelaskantentang urutan materi pembelajaran, besarnya satuan pengajaran dalam bentuksatuan kredit semester maupun jam semesternya, penyajian isi, dan memberikan contoh-contohyang relevan. Penyajian isi dilakukan melalui model belajar kooperatif konstruktivistik.Siswa kerja secara kooperatif memecahkan masalah yang telah dituangkan dalamLKS, hasilnya dilaporkan secara tertulis, dan apabila terdapat masalah takterpecahkan akan diadakan diskusi kelas untuk memformulasikan cara bersama yangpaling tepat untuk memecahkan masalah tersebut. Pada komponen peran siswa, gurumengupayakan suatu iklim agar kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa. Interaksisiswa dengan LKS yang digunakan merupakan aktivitas yang sengaja diciptakanuntuk mewujudkan iklim kontruktivistik dalam pembelajaran. Dalam kegiatan inisiswa sepenuhnya berlatih memecahkan masalah yang ada pada LKS menggunakankemampuan masing-masing dalam kelompok-kelompok kecil. Hasil diskusi yang telahditulis oleh kelompok, selanjutnya diberikan balikan baik dalam diskusi kelasmaupun diskusi dalam kelompok, artinya siswa diberitahu cara pemecahan yangbenar, dan siswa melanjutkan menggunakan cara tersebut sehingga berhasilmemecahkan masalah-masalah pada LKS. Tinggi rendahnya kadar keaktifan siswadalam memecahkan masalah melalui interaksinya dalam kelompok akan menetukantujuan pembelajaran, artinya makin tinggi tingkat keaktifan siswa makin tinggipencapaian sasaran belajar dan makin rendah tingkat keaktifan siswa makinrendah pula pencapaian sasaran pembelajaran. Pada komponen pengetesan, padadasarnya guru dapat melakukan empat macam tes, yaitu (1) tes tingkah laku masukan, (2) pra tes, (3) tes sambiljalan, dan (4) pasca tes. Pasca tes adalah tes penggalan, yaitu tes yangdilakukan dengan tujuan untuk mengukur apakah materi pembelajaran sesuai dengansasaran pembelajaran. Pengetesan dilakukan dengan memberikan tugas kepada siswauntuk mengerjakan soal-soal latihan, baik yang ada pada modul, maupun yangkhusus disiapkan untuk itu. Pada komponen tindak lanjut, guru menentukan apakahsuatu pembelajaran perlu ditinjak lanjuti dengan memberikan pengajaran remidialatau memberi pengayaan kepda siswa. Langkah ini dapat dilakukan setelah gurumengetahui tingkat pencapaian pembelajaran.

Sumber : Pelatihan Pembuatan e-module bagi Guru-guru IPABiologi SMP se-Kota Surakarta menuju Open Education Resources

Tidak ada komentar:

Posting Komentar