Halaman

Senin, 16 Januari 2012

Pengertian & Pentingnya Modul


Modul adalah suatu cara pengorganisasian materipelajaran yang memperhatikan fungsi pendidikan. Strategi pengorganisasianmateri pembelajaran mengandung squencing yang mengacu pada pembuatanurutan penyajian materi pelajaran,
dan synthesizing yang mengacu padaupaya untuk menunjukkan kepada pebelajarketerkaitan antara fakta, konsep,prosedur dan prinsip yang terkandung dalam materipembelajaran. Untuk merancangmateri pembelajaran, terdapat lima kategori kapabilitasyang dapat dipelajarioleh pebelajar, yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual,strategikognitif, sikap, dan keterampilan motorik. Strategi pengorganisasianmateripembelajaran terdiri dari tiga tahapan proses berpikir, yaitu pembentukankonsep,intepretasi konsep, dan aplikasi prinsip. Strategi-strategi tersebutmemegang peranansangat penting dalam mendesain pembelajaran. Kegunaannya dapat membuatsiswalebih tertarik dalam belajar, siswa otomatis belajar bertolak dari prerequisites,dan dapatmeningkatkan hasil belajar.

Secara prinsip tujuan pembelajaran adalah agar siswaberhasil menguasai bahan pelajaran sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.Karena dalam setiap kelas berkumpul siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda(kecerdasan, bakat dan kecepatan belajar) maka perlu diadakan pengorganisasianmateri, sehingga semua siswa dapat mencapai dan menguasai materi pelajaransesuai dengan yang telah ditetapkan dalam waktu yang disediakan, misalnya satusemester. Di samping pengorganisasian materi pembelajaran yang dimaksud diatas, juga perlu memperhatikan cara-cara mengajar yang disesuaikan denganpribadi individu. Bentuk pelaksanaan cara mengajar seperti itu adalah denganmembagi-bagi bahan pembelajaran menjadi unit-unit pembelajaran yangmasing-masing bagian meliputi satu atau beberapa pokok bahasan. Bagian-bagianmateri pembelajaran tersebut disebut modul. Sistem belajar dengan fasilitasmodul telah dikembangkan baik di luar maupundi dalam negeri, yang dikenaldengan Sistem Belajar Bermodul (SBB).SBB telah dikembangkan dalamberbagai bentuk dengan berbagai nama pula, seperti Individualized StudySystem, Self-pased study course, dan Keller plan (TjiptoUtomo dan Kees Ruijter, 1990). Masing-masing bentuk tersebut menggunakanperencanaan kegiatan pembelajaran yang berbeda, yang pada pokoknyamasing-masing mempunyai tujuan yang sama, yaitu:
  • memperpendekwaktu yang diperlukan oleh siswa untuk menguasai tugas pelajaran tersebut;
  • menyediakanwaktu sebanyak yang diperlukan oleh siswa dalam batas-batas yang dimungkinkanuntuk menyelenggarakan pendidikan yang teratur. Pelaksanaan pembelajaranbermodul memiliki perencanaan kegiatan sebagai berikut.

Ciri-ciri modul adalah sebagai berikut.
  1. Didahuluioleh pernyataan sasaran belajar
  2. Pengetahuandisusun sedemikian rupa, sehingga dapat menggiring partisipasi siswa secaraaktif.
  3. Memuatsistem penilaian berdasarkan penguasaan.
  4. Memuatsemua unsur bahan pelajaran dan semua tugas pelajaran.
  5. Memberipeluang bagi perbedaan antar individu siswa
  6. Mengarahpada suatu tujuan belajar tuntas.

Keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran denganpenerapan modul adalah sebagai berikut.
  1. Meningkatkanmotivasi siswa, karena setiap kali mengerjakan tugas pelajaran yang dibatasidengan jelas dan sesuai dengan kemampuan.
  2. Setelahdilakukan evaluasi, guru dan siswa mengetahui benar, pada modul yang mana siswatelah berhasil dan pada bagian modul yang mana mereka belum berhasil.
  3. Siswamencapai hasil sesuai dengan kemampuannya.
  4. Bahanpelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester
  5. Pendidikanlebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun menurut jenjang akademik.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diyakinibahwa pembelajaran bermodul secara efektif akan dapat mengubah konsepsi siswamenuju konsep ilmiah, sehingga pada gilirannya hasil belajar mereka dapatditingkatkan seoptimal mungkin baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.Hasil penelitian terdahulu (Richard Duschl, 1993) menyatakan bahwa pembelajaranmodul dalam pembelajaran konsep yang menyangkut kesetimbangan kimia dapatmengubah miskonsepsi siswa menuju konsep ilmiah. 

Sumber : Pelatihan Pembuatan e-module bagi Guru-guru IPABiologi SMP se-Kota Surakarta menuju Open Education Resources

Tidak ada komentar:

Posting Komentar